PASAR
Pasar secara umum diartikan sebagai tempat
penjual menawarkan barang atau jasa sesuai taksiran harga penjual serta pembeli
mendapatkan barang atau jasa sesuai dengan taksiran harga pembeli.
Jenis - Jenis Pasar
1. Pasar
Persaingan Sempurna
adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah
penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen.
Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga
penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga
2. Pasar
Monopoli
merupakan salah satu bentuk dari pasar persaingan tidak sempurna. Pasar Monopoli adalah pasar
yang terjadi apabila seluruh penawaran terhadap sejenis barang pada pasar
dikuasai oleh seorang penjual atau sejumlah penjual tertentu, dengan kata lain
Pasar Monopoli adalah suatu keadaan pasar di mana hanya ada satu kekuatan atau
satu penjual yang dapat menguasai seluruh penawaran, sehingga tidak ada pihak
lain yang menyainginya.
3. Pasar
Monopolistik
adalah salah satu pasar yang dimana
terdapat banyak produsen yang memproduksi atau menghasilkan produk serupa
tetapi mempunyai perbedaan/ cirri khas dalam beberapa aspek pada produk
tersebut.
4. Pasar
Oligopoli
adalah suatu pasar yang dimana terdapat
beberapa penjual dalam pasar suatu produk tertentu dimana penawaran satu
jenis produk dikuasai oleh beberapa perusahaan. Biasanya jumlah perusahaan
lebih dari dua, akan tetapi kurang dari sepuluh.
Perhitungan Pendapatan Nasional
Ada 3, yaitu :
a. Metode Produksi
Pendapatan nasional adalah penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor ekonomi masyarakat dalam kurun waktu tertentu.
Y= [(Q1 x P1) + (Qn x Pn)]
b. Metode Pendapatan
Pendapatan nasional adalah hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, interest, wage, profit) yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu negara pada kurun waktu tertentu.
Y= r + w + i + p
c. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional adalah penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK, RTP, RTG, RT Luar Negeri) dalam suatu negara dalam satu tahun.
Y= C + I + G + (X-M)
Masalah dan Keterbatasan Perhitungan PDB
Ada 4, yaitu:
a. Perhitungan PDB dan Analisa Kemakmuran
Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk (disebut PDB per kapita).
Kelemahan dari pendekatan di atas adalah tidak memperhatikan aspek distribusi pendapatan. Akibatnya angka PDB per kapita kurang memberikan gambaran rinci tentang kondisi kemakmuran suatu negara. Faktor utama pemicu gejala di atas adalah masalah distribusi pendapatan.
b. Perhitungan PDB dan Masalah Kesejahteraan Sosial
Ada hubungan yang positif antara tingkat PDB per kapita dengan tingkat kesejahteraan sosial. Makin tinggi PDB per kapita, tingkat kesejahteraan sosial makin membaik.
Masalah mendasar dalam perhitungan PDB adalah tidak diperhatikannya dimensi nonmaterial. Sebab PDB hanya menghitung output yang dianggap memenuhi kebutuhan fisik/ materi yang dapat diukur dengan nilai uang. Sedangkan output yang tidak terukur dengan uang, misalnya ketenangan batin.
c. PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas
Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antar negara, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
1) Jumlah dan komposisi penduduk : Bila jumlah penduduk makin besar, komposisi-nya sebagian besar adalah penduduk usia kerja (15-64 tahun) dan berpendidikan tinggi (> SLA), maka tingkat output dan produktivitasnya dapat makin baik.
2) Jumlah dan struktur kesempatan kerja :
Jumlah kesempatan kerja yang makin besar memperbanyak penduduk usia kerja yang dapat terlibat dalam proses produksi.
3) Faktor-faktor nonekonomi :
Yang tercakup dalam faktor-faktor nonekonomi antara lain etika kerja, tata nilai, faktor kebudayaan dan sejarah perkembangan.
d. Penghitungan PDB dan Kegiatan-kegiatan Ekonomi Tak Tercatat (Underground Economi)
Angka statistik PDB Indonesia yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik hanya mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal. Karena itu, statistik PDB belum mencerminkan seluruh aktivitas perekonomian suatu negara. Misalnya, upah pembantu rumah tangga di Indonesia tidak tercatat. Begitu juga dengan kegiatan petani buah yang langsung menjual produknya ke pasar.
Di negara-negara berkembang, keterbatasan kemampuan pencatatan lebih disebabkan oleh kelemahan administratif dan struktur kegiatan ekonomi masih didominasi oleh kegiatan pertanian dan informal. Tetapi di negara-negara maju, kebanyakan kegiatan ekonomi yang tak tercatat disebabkan oleh karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan ilegal atau melawan hukum. Padahal, nilai transaksinya sangat besar. Misalnya, kegiatan penjualan obat bius dan obat-obat terlarang lainnya.
http://www.pengertianku.net/2015/04/pengertian-pasar-monopolistik-dan-ciri-cirinya.htmlhttp://www.pengertianku.net/2015/04/pengertian-pasar-oligopoli-dan-ciri-cirinya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar