Cursor

Minggu, 10 Desember 2017

COBIT

COBIT
Merupakan salah satu Tools yang digunakan untuk mengaudit Teknologi Informasi yang dikeluakan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ICASA(Information Systems Audit dan Control Association) pada tahun 1996. Sampai saat ini sudah ada 5 versi cobit yang diterbitkan, yaitu :
  •      Versi Pertama (1996)
  •    Versi Kedua (1998)
  •      Versi 3.0 (2000)
  •      Versi 4.0 (2005)
  •      Versi 4.1 (2007)
  •      Versi 5 (2012)


Cobit berorientasi proses, dimana secara praktis Cobit dijadikan suatu standar panduan untuk membantu mengelola suatu organisasi mencapai tujuannya dengan memanfaatkan IT. Cobit memberikan panduan kerangka kerja yang bisa mengendalikan semua kegiatan organisasi secara detail dan jelas sehingga dapat membantu memudahkan pengambilan keputusan di level top dalam organisasi.  

COBIT digunakan secara umum oleh mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, mereka yang organisasinya sangat bergantung pada kualitas, kehandalan dan penguasaan teknologi informasi.

5 Tools Audit TI Selain COBIT

Berikut ini merupakan 5 tools lain untuk mengaudit Teknologi Informasi :
1.    Metasploit
Metasploit merupakan perangkat lunak yang dapat membanttu keamanan dan sifat profesionalisme teknologi informasi seperti melakukan identifikasi masalah keamanan, verifikasi kerentanan, dapat melakukan scanning aplikasi website, dan rekayasa sosial.
2.    ACL (Audit Command Language)
Merupakan perangkat lunak dalam pelaksanaan audit yang di design khusus untuk melakukan analisa data elektronik suatu perusahaan dan membantu menyiapkan laporan audit secara mudah dan interaktif. ACL dapat digunakan untuk user biasa atau yang sudah ahli.
3.    Wireshark
Wireshark adalah jaringan terkemuka pada analyzer protocol. Perangkat ini dapat membantu dalam melakukan penangkapan dan interaksi dalam penelusuran lalu lintas yang berjalan pada jaringan komputer.
4.    Picalo
Picalo adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk melakukan analisa data yang dihasilkan dari berbagai sumber. Picalo dikemas dengan GUI (Graphis User Interface) yang mudah digunakan, dan dapat berjalan di berbagai sistem operasi.
5.    NMap (Network Mapper)
NMap bersifat open source yang digunakan untuk audit dalam hal keamanan. Sistem dan administrator menggunakan perangkat lunak ini sebagai persediaan jaringan, mengelola jadwal layanan untuk upgrade, jenis firewall apa yang sedang digunakan, dan lain-lain. NMap berjalan pada semua sistem operasi dan paket biner seperti Linux, serta dapat melakukan transfer data secara fleksibel.


Perubahan dari Konsep Ketersedian Pengendalian Menjadi Konsep Pencapaian Tujuan Pada KASI

Pendekatan Dinamis

Pengendalian intern sebagai sebuah proses, konsep ini terkait dengan perkembangan metoda pengelolaan sumber daya manusia pada organisasi yg bersangkutan. Perubahan metoda pengelolaan tersebut adalah perubahan ke metoda pengelolaan manajemen melalui tujuan (management by objective) menggantikan manajemen melalui kekuasaan (management by drive). Hal tersebut di dorong oleh :

  •        Peningkatan kualitas SDM, sehingga intensitas pengendalian intern dapat di kurangi
  •        Spesialisasi dapat meningkatkan kinerja seseorang
  •        Kepuasan kerja dapat meningkatkan produktivitas.
  •        Persaingan yang semakin ketat, membutuhkan pengambilan
  •        Keputusan yang cepat.


Berdasarkan perkembangan di bidang manajemen SDM tersebut, konsep pengendalian intern juga mengalami perubahan dari konsep ketersediaan pengendalian inetern beralih ke konsep proses pencapaian tujuan. Akibatnya, disadari bahwa intelektualitas tidak lagi terletak pada pucuk pimpinan tetapi terletak dilapisan bawah, mereka yang dekat dengan konsumenlah yang paling mengerti dengan kebutuhan pasar.

Pengorganisasian yang paling tepat untuk kondisi seperti ini adalah seperti pengorganisasian orkes simponi. Organisasi ini sepenuhnya akan digerakan oleh dinamika para pekerja (ujung tombak) sesuai spesialisai masing-masing. Untuk menjaga kekompakan agar terjadi irama yang serasi dibutuhkan seorang manajer yang berfungsi sebagai konduktor. Manajer tersebut tidak lagi harus memiliki pengetahuan teknis seperti yang dimiliki pemain orkesnya, tetapi yang diperlukan hanya seorang yang mampu mengatur tempo dan menguasai tingkatan nada.

15 Area Pengendalian KASI

15 AREA PENGENDALIAN
KASI (KENDALI DAN AUDIT SISTEM INFORMASI)
1.      Integritas Sistem
·        Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user
·        Kelengkapan, Keakuratan, Otorisasi, serta proses yg auditable
·        Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang di inginkan
·        Preventive maintenance agreements untuk seluruh perlengkapan
·        Kesesuaian kinerja antara S/W dan jaringan dengan yang diharapkan
·        Serta adanya program yang disusun untuk operasi secara menyeluruh

2.      Manajemen Sumber Daya
·        Faktor-faktor yang melengkapi integritas sistem
·        Yaitu meyakini kelangsungan (ongoing) H/W, S/W, SO, S/W aplikasi, dan komunikasi jaringan komputer, telah di pantau dan dikelola pada kinerja yang maksimal namun tetap dengan biaya yang wajar.
·        Hal-hal tersebut di dokumentasikan secara formal, demi proses yangberkesinambungan

3.      Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem
·        Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya perubahanterhadap s/w aplikasi dan s/w sistem
·        Setiap pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal dan di dokumentasikan serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yangdibakukan dan disetujui.

4.      Backup dan Recovery
·        Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster recovery planning (rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi apabila terjadi kehancuran),
·        Baik berupa backup dan pemulihan normal, maupun rencana contingency untuk kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatanya, SDM-nya maupun manualnya).

5.      Contigency Planning
·        Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya ancaman
·        terhadap fasilitas pemrosesan SI
·        Dimana sebagian besar komponen utama dari disaster recovery plan telah dirumuskan dengan jelas, telah di koordinasikan dan disetujui, seperti critical application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas penunjang H/W, sistem S/W dan sebagainya.

6.      System S/W Support
·        Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan dari S/W SO, biasanya lebih canggih dan lebih cepat perputarannya dibandingkan dengan S/W aplikasiDengan ketergantungan yang lebih besar kepada staf teknik untuk integritas fungsionalnya
·        Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun pengamanan logika sistem secara menyeluruh (systemwide logical security)

7.      Dokumentasi
·        Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan S/W sistem
·        Diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan schedule operasi,
·        Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user.

8.      Pelatihan atau Training
·        Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya
·        Serta rencana pelatihan yang berkesinambungan

9.      Administrasi
·        Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggungjawab fungsional, job description, sejalan dengan metoda job accounting dan/atau charge out yang digunakan
·        Termasuk didalamnya pengukuran atas proses pengadaan dan persetujuan untuk semua sumber daya SI.

10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
·        Listrik, peyejuk udara, penerang ruangan, pengaturan kelembaban, serta kendali akses ke sumber daya informasi

·        Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan,
·        Juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi

11. Operasi
·        Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan SO
·        Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terus-menerus terhadap operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk run/restore/backup atas seluruh aplikasi
·        Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul masalah SO, penerapan sistem sift dan rotasi serta pengambilan cuti untuk setiap operator.

12. Telekomunikasi
·        Review terhadap logical and physical access controls
·        Metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi electronic data interchange (EDI)
·        Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi saluran telekomunikasi.

13. Program Libraries
·        Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application source code dan compiled production program code dengan yang disimpan di application test libraries development
·        Terdapat review atas prosedur quality assurance.

14. Application Support
·        Bahwa proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem
·        Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen
·        proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI
·        Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas SDLCyang digunakan.

15. Microcomputer Controls
·        Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi, dokumentasi atas aplikasi produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis, sekuriti logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki,

·        Serta pembuatan daftar inventaris atas H/W, S/W, serta legalitas dari S/W untuk menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.