Nama : Putri ayuKelas : 1KA09NPM : 18114587
BAB
8. PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT
1. Perbedaan Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari
timbulnya tingkah laku individu. Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang
sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka
dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Perbedaan
kepentingan itu .antara lain berupa :
-
Kepentingan individu untuk
memperoleh kasih sayang.
-
Kepentingan individu untuk
memperoleh harga diri.
-
Kepentingan individu untuk
memperoleh penghargaan yang sama.
-
Kepentingan individu untuk
memperoleh prestasi dan posisi.
-
Kepentingan
individu untuk dibutuhkan orang lain.
-
Kepentingan individu untuk
memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya.
-
Kepentingan individu untuk
memperoleh rasa aman dan perlindungan diri.
-
Kepentingan individu untuk
memperoleh kemerdekaan diri.
2. Prasangka Diskriminasi dan Etnosentris
-
Pengertian diskriminasi,
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu
tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili
oleh individu tersebut.
-
Pengertian etnosentris,
Etnosentrisme cenderung memandang rendah orang-orang yang dianggap asing,
etnosentrisme memandang dan mengukur budaya asing dengan budayanya sendiri. “ (
The Random House Dictionary ).
3. Pertentangan Sosial Ketegangan Dalam Masyarakat
Konflik
(pertentangan) mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari
pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan
yang kasar atau perang. Dasar konflik berbeda-beda. Terdapat 3 elemen dasar
yang merupakan ciri-ciri dari situasi konflik yaitu :
-
Terdapatnya
dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat didalam konflik
-
Unit-unit
tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-
kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun
gagasan-gagasan
-
Terdapatnya
interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
4.
Golongan-golongan yang berbeda
dan integrasi sosial
Masyarakat indonesia adalah
masyarakat yang majemuk, msyarakat majemuk itu dipersatukan oleh sistem
nasional negara indonesia. Aspek kemasyarakatan yang mempersatukannya antara
lain :
a. Suku bangsa dan kebudayaannya.
b. Agama.
c. Bahasa.
d. Nasional Indonesia.
5.
Integrasi Nasional
Merupakan
masalah yang dialami semua negara didunia, yang berbeda adalah bentuk
permasalahan yang dihadapinya.
1. Upaya Pendekatan
-
Mempertebal
keyakinan seluruh warga negara terhadap ideologi nasional.
-
Membuka
isolasi antar berbagai kelompok etnis.
-
Menggali
kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional.
-
Membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai
kelompok etnis pribumi.
BAB 9.
ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
1.
Ilmu Pengetahuan
·
Pengertian ilmu
pengetahuan, Ilmu
pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia .
·
4 sikap ilmiah :
-
Tidak ada
perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang
obeyktif.
-
Selektif,
artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung
oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
-
Kepercayaan
yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam
budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
-
Merasa
pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai
kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
2.
Teknologi
·
Pengertian
teknologi, teknologi adalah cabang pengetahuan yang berhubungan dengan
penciptaan dan penggunaan sarana teknis dan yang memiliki keterkaitan dengan
kehidupan, masyarakat, dan lingkungan.
·
Ciri-Ciri
fenomena teknik pada masyarakat
-
Rasionalistas,
artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan
dengan perhitungan rasional.
-
Artifisialitas,
artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah..
Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis.
Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis.
-
Monisme,
artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
-
Universalisme,
artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi, bahkan dapat
menguasai kebudayaan.
Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
·
Ciri-Ciri
teknologi barat
-
Bersifat Intensif pada semua kegiatan manusia.
-
Cenderung bergantung pada sifat ketergantungan.
-
Selalu berpikirbahwa barat adalah pusat dari segala teknologi.
3. Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Nilai
·
Pengertian
Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Nilai
-
Ilmu
Pengetahuan, yaitu: sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan pangkal
tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan
akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagi penerimanya.
-
Teknologi,
yaitu sesuatu yang berhubungan dengan proses
produksi, menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja
dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.
-
Nilai adalah
sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia.
Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan
manusia.
4. Kemiskinan
·
Pengertian
kemiskinan, Kemiskinan lazimnya dilukiskan
sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.
·
Ciri-Ciri manusia yang hidup di bawah garis kemiskinan
-
Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal,
ketrampilan, dan lain-lain.
-
Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan
kekuatan sendiri.
-
Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD.
-
Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
-
Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai
keterampilan.
·
Fungsi
kemiskinan
-
Pertama,
kemiskinan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan kotor, tak
terhormat, berat, berbahaya, namun dibayar murah. Seperti membersihkan got-got yang mampet, membuang sampah,
menaiki gedung tinggi, bekerja di pertambangan yang tanahnya mudah runtuh, jaga
malam.
-
Kedua,
kemiskinan memperpanjang nilai-guna barang atau jasa. Seperti baju bekas yang tak layak pakai dapat dijual
(diinfakkan), buah
buahan atau sayur sayur yang hampir busuk dimanfaatkan.
-
Ketiga,
kemiskinan mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang
kaya. Pegawai-pegawai kecil, karena dibayar murah, mengurangi biaya produksi
dan akibatnya melipatgandakan keuntungan.
-
Keempat,
kemiskinan menyediakan lapangan kerja. Karena ada orang miskin, lahirlah
pekerjaan tukang kredit, aktivis-aktivis LSM yang menyalurkan dana dari
badan-badan internasional.
BAB 10.
AGAMA DAN MASYARAKAT
1. Fungsi Agama
·
Fungsi agama
dalam masyarakat
-
Sumber
pedoman hidup, menanamkan
keyakinan, keberadaan, mengungkapkan rasa kebersamaan, rekreasi dan hiburan
-
Mengatur tata cara hubungan manusia dengan
tuhannya ataupun manusia dengan manusia.
-
Tuntunan
tentang kebenaran atau kesalahan.
-
Pengungkapan estetika (keindahan).
-
Memberikan
identitas pada manusia sebagai umat suatu agama
-
Dimensi
komitmen agama
·
Menurut
Roland Robertson dimensi komitmen agama terbagi menjadi:
-
Dimensi
keyakinan mengandung perkiraan/ harapan bahwa orang yang religius akan menganut
pandangan teologis tertentu.
-
Praktek
agama mencakup perbuatan-perbuatan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan
komitmen agama secara nyata.
-
Dimensi
pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan bahwa orang-orang yang bersikap religius
akan memiliki informasi tentang ajaran-ajaran pokok keyakinan dan upacara
keagamaan, kitab suci, dan tradisi-tradisi keagamaan mereka.
-
Dimensi
konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan.
-
Dimensi
pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa semua agama mempunyai perkiraan
tertentu
2.
Pelembagaan Agama
Pelembagaan agama adalah suatu
tempat atau lembaga untuk membimbing, membina dan mengayomi suatu kaum yang
menganut agama.
Ada 3, yaitu:
·
Masyarakat
Pedalaman, di dalam kehidupan masyarakat pedalaman agama
masih berdasarkan kepercayaan sehingga mereka mengadakan berbagai upacara
ritual karena mereka percaya dengan begitu mereka sudah memiliki agama.
·
Masyarakat
Semi Industri, dalam masyarakat semi industri sudah lebih
maju dari masyarakat pedalaman sehingga di masyarakat semi indutri sudah
memegang agama sebagai kepecayaan dan sebagai pedoman dalam melakukan segala
hal seperti berdagang.
·
Masyarakat
Industri Sekunder ( Modern ), dalam masyarakat industri sekunder
sudah banyak muncul teknologi canggih sehingga lebih mudah menolong kegiatan
manusia, namun karena sudah banyak teknologi maka agama menjadi di "nomor duakan" sehingga kurangnya kepercayaan
terhadap agama.
3. Agama,
Konflik dan Masyarakat
Contoh-contoh tentang konflik
yang ada dalam agama dan masyarakat
Dalam agama:
·
Konflik antara Yahudi dan Nasrani.
Walaupun sumber konflik ini didasarkan atas kitab suci namun justru unsur
dogmatis agama ini sangat mendukung pengambaran konflik yang terjadi. Menurut
versi Yahudi, Nasrani adalah agama yang sesat karena menganggap Yesus sebagai
mesias (juru selamat). Dalam pandangan Yahudi sendiri Yesus adalah penista
agama yang paling berbahaya karena menganggap dirinya adalah anak Allah, sampai
akhirnya otoritas Yahudi sendiri menghukum mati Yesus dengan cara disalibkan,
sebuah jenis hukuman bagi penjahat kelas kakap pada waktu itu. Sedangkan
menurut pandangan Kristen, umat Yahudi adalah umat pilihan Allah yang justru
menghianati Allah itu sendiri. Untuk itu Yesus datang ke dunia demi
menyelamatkan umat tersebut dari murka Allah. Dalam beberapa kesempatan,
misalnya, ketika Yesus mengamuk di bait Allah karena dipakai sebagai tempat
berjualan, atau dalam kasus lain yaitu penolakan orang Israel terhadap ajaran
Yesus.
·
Konflik Islam-Kristen. Konflik ini
pada awalnya diilhami oleh kepercayaan bahwa Islam memandang Nasrani sebagai
agama kafir karena mempercayai Yesus sebagai anak Allah, padahal dalam ajaran
Islam Nabi Isa (Yesus) merupakan nabi biasa yang pamornya kalah dari nabi utama
mereka Muhammad S.A.W.
·
Konflik antara Yahudi-Islam yang
masih hangat dalam ingatan kita. Konflik ini berawal dari kepercayaan orang
Yahudi akan tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka yang dipercayai terletak
di daerah Israel, termasuk Yerusalem, sekarang. Pasca perbudakan Mesir, ketika
orang Yahudi melakukan eksodus ke Mesir namun kemudian malah diperbudak sampai
akhirnya diselamatkan oleh Musa, orang Yahudi kemudian kembali ke tanah mereka
yang lama, yaitu Israel. Akan tetapi, pada saat itu orang Arab telah bermukim
di daerah itu. Didasarkan atas kepercayaan itu, kemudian orang Yahudi mulai
mengusir Orang Arab yang beragama Islam itu. Inilah sebenarnya yang menjadi
akar konflik Israel dan Palestina dalam rangka memperebutkan Jerusalem.
·
Dalam
masyarakat:
-
Tahun 1996,
5 gereja dibakar oleh 10,000 massa di Situbondo karena adanya konflik yang
disebabkan oleh kesalah pahaman.
-
Adanya
bentrok di kampus Sekolah Tinggi Theologi Injil Arastamar (SETIA) dengan
masyarakat setempat hanya karena kesalah pahaman akibat kecurigaan masyarakat setempat
terhadap salah seorang mahasiswa SETIA yang dituduh mencuri, dan ketika telah
diusut Polisi tidak ditemukan bukti apapun. Ditambah lagi adanya preman
provokator yang melempari masjid dan masuk ke asrama putri kampus tersebut.
-
Perbedaan
pendapat antar kelompok – kelompok Islam seperti FPI (Front Pembela Islam) dan
Muhammadiyah.
-
Perbedaan
penetapan tanggal hari Idul Fitri, karena perbedaan cara pandang masing –
masing umat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar